[Curhat] Hidup Tanpa Kehidupan

>> Kamis, 10 Januari 2013


Segalanya. Aku tak cukup mengerti segalanya. Tentang takdir yang membawaku pada jalan itu. Tentang takdir yang memilihku untuk berada di situ.

Lantas, apakah pantas jika aku mempertanyakan kehendak Tuhan?

Aku bisa saja terus mengikuti jalur yang ada. Hanya saja...hati ini tidak. Ia tak pernah ada di tempat itu. Bahkan sejak pada awalnya.

Hidup tanpa jiwa. Mungkin itu yang lebih tepat menggambarkan tahun-tahun penuh dengan kebimbangan dan keputusasaan. Namun tidakkah ada yang mengerti atau bahkan mencoba untuk mengerti?

Akankah baik jika pada akhirnya aku terus-menerus menyeret langkahku bahkan hingga tak mengenali lagi kepedihan luka yang mendera jiwaku?

Aku lelah mengejar mereka dan berusaha sejajar dengan orang-orang yang memiliki mimpi dan harapan di situ.

Bisakah aku beranjak sejenak, hanya untuk menyenangkan jiwaku?
Bisakah aku meneguk kebahagiaan bagi jiwaku yang dahaga akan hari-hari penuh mimpiku?
Ah, kapan ya aku menjadi aku... Menjadi apa yang aku inginkan. Menjalani apa yang membuat sukmaku hidup...

Kapan?

Kini di tempat itu aku menunggu jawaban Tuhan. Menunggu kapan lorong pekat itu akan memberi setitik terang.

Dan...kapan aku akan tiba pada hari yang dapat menghidupkan kehidupanku kembali?

Oh, Tuhan... buat aku mengerti dengan segala rencana-Mu...


0 komentar:

About this Blog

Seguidores

    © Summervina. Friends Forever Template by Emporium Digital 2009

Back to TOP