[Laporan Praktikum Anatomi & Fisiologi Tumbuhan] STOMATA

>> Selasa, 16 April 2013




 ABSTRAK
Terdapat perbedaan bentuk dan susunan stomata pada tumbuhan yang berbeda habitat serta tipe daun (monokotil dan dikotil). Untuk melihat perbedaan tersebut dilakukan praktikum ini dengan mengamati preparat daun segar Oryza sativa, Ficus elastica, Nymphaea Sp, dan Arthocarpus integra dibawah mikroskop. Dari hasil pengamatan didapatkan bahwa pada tumbuhan monokotil stomatanya berbentuk halter (memanjang) sedangkan pada dikotil berbentuk ginjal.Tipe stomata pada daun Oryza sativa yaitu tipe gramineae, pada Ficus elastica yaitu tipe kriptopor, pada Nymphaea sp. tipe menonjol, dan pada Arthocarpus integra tipe Amaryllidaceae.

Kata kunci : Stomata, Celah, Sel penjaga, Sel tetangga












A. PENDAHULUAN
a). Latar Belakang
Stomata merupakan bagian daun yang memiliki fungsi yang sangat penting bagi tumbuhan yakni untuk pertukaran gas dan juga berperan dalam fotosintesis. Akan tetapi setiap tumbuhan memiliki bentuk serta letak stomata yang berlainan yang dipengaruhi oleh tipe/golongan maupun habitat tumbuhan itu sendiri.
Untuk melihat keunikan bentuk stomata pada tiap tumbuhan yang disesuaikan dengan fungsi dari stomata tersebut maka dilakukan praktikum ini dengan membandingkan bentuk stomata pada tumbuhan monokotil yaitu Oryza sativa dan Nymphaea Sp. Sedangkan untuk tumbuhan dikotilnya menggunakan Ficus elastica dan Arthocarpus integra.













b). Dasar Teori
Stomata merupakan bagian pada epidermis organ tumbuhan yang terdiri dari suatu celah yang dikelilingi oleh sel khusus yang disebut sel penjaga. Stomata sangat penting bagi tumbuhan karena pori stomata merupakan tempat terjadinya pertukaran gas dan air antara atmosfer dengan system ruang antar sel yang berada pada jaringan mesofil di bawah epidermis. Hal ini menyebabkan stomata sangat berperan dalam proses transpirasi dan fotosintesis (Pharmawati, 2008).
Kesinambungan epidermis terputus-putus oleh lubang-lubang kecil sekali. Bagian tersebut adalah ruang antar sel yang dibatasi oleh dua sel yang khas disebut dengan sel penjaga. Sel penjaga bersama-sama dengan lubang di antaranya membentuk stoma. Pada banyak tumbuhan dapat dibedakan sel tetangga atau sel pelengkap. Sel tersebut secara morfologi berbeda dari sel epidermis yang khas dan merupakan dua atau lebih sel yang membatasi sel penjaga, yang tampaknya ada saling hubungan fungsional. Stoma bersama-sama sel tetangga jika ada disebut perlengkapan stomata atau kompleks stomata (Fahn, 1965).
Stomata terdapat pada sisi atas dan bawah daun, atau hanya pada permukaan bawah saja. Stomata tumbuhan yang daunnya mengapung di permukaan air, seperti Nymphaeae, hanya terdapat pada permukaan atas saja. Daun dengan pertulangan menyirip seperti pada dikotil, stomatanya tersebar, sedangkan daun dengan pertulangan sejajar, seperti pada Gramineae, stomatanya tersusun berderet sejajar (Mulyani, 2006).
Stomata khas pada dikotil terdiri dari dua sel penjaga berbentuk ginjal, sel penjaga rumputan dan teki cenderung lebih memanjang (berbentuk halter). Sel penjaga mengandung sedikit kloroplas, sedangkan sel epidermis tetangganya tidak punya (kecuali pada paku-pakuan dan beberapa angiosperma air) (Salisbury & Ross, 1995).
Secara morfologi, menurut Melcalfe & Chalk (1950), ada lima tipe stomata pada dikotil:

1. Tipe anomosit ( Ranunculaceous)
Pada tipe anomosit, sel penutup dikelilingi sejumlah sel tertentu yang tidak dapat dibedakan bentuk dan ukurannya dari sel epidermis yang lain. Tipe ini biasa terdapat pada Ranunculaceae, Geraniaceae, Capparidaceae, Cucurbitaceae, Malvaceae, Tamaricaceae, Schorphulariaceae, dan Papaveraceae.
2. Tipe anisosit (Cruciferous)
Pada tipe anisosit, sel penutup dikelilingi oleh tiga sel tetangga yang tidak sama ukurannya. Tipe ini antara lain terdapat pada Cruciferae, Nicotiana, Solanum, dan Sedum.
3. Tipe parasit (Rubiaceous)
Pada tipe parasit, setiap sel penutup didampingi oleh satu atau lebih sel tetangga yang letaknya sejajar dengan stomata. Tipe ini biasa terdapat pada Rubiaceae, Magnoliaceae, Convolvulaceae, dan Mimosaceae, beberapa genus dari Papilionaceae seperti Ononis, Arachis, Phaseolus, dan Psoralea, dan berbagai spesies dari familia lain.
4. Tipe diasit (Caryophillaceous)
Pada tipe diasit, setiap stomata dikelilingi oleh dua sel tetangga yang letaknya memotong stomata. Tipe ini antara lain terdapat pada Caryophyllaceae dan Acanthaceae.
5. Tipe aktinosit
Tipe aktinosit merupakan variasi dari tipe diasit. Stomatanya dikelilingi sel tetangga yang teratur menjari. Tipe ini antara lain terdapat pada teh ( Camellia sinensis).
Menurut Van Cotthem (1970), tipe stomata dewasa tidak hanya bernilai diagnosis, tetapi juga dapat digunakan sebagai penunjuk taksonomi alami karena hanya berdasarkan permukaannya saja dapat dibedakan 15 tipe utama stomata pada paku, Gymnospermae, dan Angiospermae (Mulyani, 2006).
Percobaan dengan daun iris yang ditumbuhkan pada intensitas yang berbeda-beda menunjukkan bahwa jumlah stomata berkurang dengan menurunnya intensitas  cahaya. Stomata tersebar dengan jarak yang lebih kurang sama, jarak melebarnya khas bagi spesies tumbuhan tertentu dan sisi daun. Beberapa teori stomata adalah: 1. Terhambatnya pertambahan stomata karena differensiasi yang
telah ada,
 2. pembentukan stomata bersama dengan sel-sel yang mengelilinginya sebagai bagian dari pola perkembangan yang sama,
 3. induksi pola stomata oleh pola jaringan dasar yaitu mesofil (Fahn dalam Haryanti,  2010).





c). Masalah
Adapun permasalahan yang terdapat pada praktikum Stomata adalah mengenai bagaimana tipe-tipe stomata pada tumbuhan dikotil dan monokotil serta bagaimana struktur epidermis dari daun monokotil dan dikotil tersebut.







B. TUJUAN
Tujuan praktikum Stomata kali ini yaitu mengamati tipe-tipe stomata pada tumbuhan dikotil dan monokotil serta mengamati struktur epidermis daun dikotil dan monokotil.


















C. MATERIAL DAN METODA
a). Waktu dan Tempat
Melaksanakan praktikum  Stomata ini di Laboratorium Pendidikan Biologi FKIP UNTAN pada hari Sabtu, 7 April 2012 dari pukul 07.30 hingga pukul 09.30 WIB.
b). Alat dan Bahan
Praktikum ini menggunakan alat antara lain mikroskop, pinset, silet, pipet tetes, beaker glass, kaca objek dan kaca penutup. Sementara bahannya menggunakan  air, preparat segar daun Oryza sativa, daun Ficus elastica, daun Nymphaea Sp, dan daun Arthocarpus integra.
c). Cara Kerja
Mula-mula menyayat epidermis bawah dari masing-masing daun dan meletakkannya pada gelas objek lalu menetesinya dengan air. Kemudian memeriksanya dibawah mikroskop dengan pembesaran kuat. Setelah itu menggambar stoma dan sel epidermisnya serta memberi keterangan bagian-bagiannya. Dan terakhir menuliskan tipe stomata dari masing-masing tumbuhan tersebut.









D. DATA PENGAMATAN
PREPARAT SEGAR DAUN MONOKOTIL
Preparat segar: Daun Oryza sativa
Perbesaran: 10 x 10


Gambar 1: Stomata Pada Daun Oryza sativa

Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :
A. Stomata membuka:
1. Celah
2. Sel penjaga
3. Sel tetangga
B. Stomata menutup
Tipe stomata: Gramineae

PREPARAT SEGAR DAUN DIKOTIL
Preparat segar: Daun Ficus elastica
Perbesaran: 10 x 10

Gambar 2: Stomata Pada Daun Ficus elastica
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :
A. Stomata membuka:
1. Celah
2. Sel penjaga
3. Sel tetangga
B. Stomata menutup
Tipe stomata: Kriptopor

PREPARAT SEGAR DAUN MONOKOTIL
Preparat segar: Daun Nymphaea Sp.
Perbesaran: 10 x 10

Gambar 3: Stomata Pada Daun Nymphaea Sp.
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :
1. Celah
2. Sel penjaga
3. Sel tetangga

Tipe stomata: Menonjol
PREPARAT SEGAR DAUN DIKOTIL
Preparat segar: Daun Arthocarpus integra
Perbesaran: 10 x 10

Gambar 4: Stomata Pada Daun Arthocarpus integra
Dari hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :
A. Stomata membuka:
1. Celah
2. Sel penjaga
3. Sel tetangga
B. Stomata menutup
Tipe stomata: Amaryllidaceae

E. PEMBAHASAN
Pada praktikum stomata ini menggunakan bahan untuk tumbuhan monokotil yaitu preparat segar daun Oryza sativa dan daun Nymphaea sp. Untuk tumbuhan dikotil menggunakan preparat segar daun Ficus elastica dan daun Arthocarpus integra. Tiap preparat tersebut diamati dibawah mikroskop untuk melihat tipe stomatanya serta struktur epidermis daunnya dengan perbesaran 10 x 10.
Dan berdasarkan pengamatan yang dilakukan maka dapat teramati adanya celah, sel penjaga, dan sel tetangga pada tiap preparat segar yang digunakan. Terlihatnya celah tersebut menunjukkan stomata dalam keadaan terbuka.
Pada stomata daun Oryza sativa yang merupakan tumbuhan monokotil, memiliki bentuk halter. Selain itu memiliki tipe stomata gramineae yang ditandai dengan ciri sel penutup berbentuk halter, bagian ujung-ujungnya membesar, dinding sel pada ujung-ujung yang membesar tersebut relatif tipis daripada dinding sel bagian bawah, arah membukanya sel penutup sejajar dengan permukaan epidermis, dan juga tipe ini terdapat pada tumbuhan familia Graminea (Poaceae) dan Cyperaceae. Dan pada pengamatan terlihat struktur epidermisnya teratur disekitar stomata pada Oryza sativa.
 
Pada pengamatan daun Ficus elastica, stomatanya berbentuk ginjal. Dan daun Ficus elastica yang merupakan daun dikotil ini memiliki tipe stomata kriptopor yaitu dengan ciri-ciri stomata letaknya tenggelam terhadap permukaan daun, terdapat pada tumbuhan Xerophyta dan tumbuhan berdaun kaku serta tebal seperti pada Pinus sp. Dan Ficus sp.


 

Pada pengamatan daun Nymphaea sp., sel epidermisnya mengelilingi stomata sehingga apabila dilihat stomata dan sel epidermis tersebut menyerupai bentuk bunga. Pada daun Nymphaea sp. stomanya berbentuk halter (memanjang) dan berukuran lebih besar yang dikarenakan tumbuhan ini hidup diperairan sehingga adanya stomata yang berukuran besar ini berfungsi untuk mempercepat laju transpirasi. Selain itu menurut Mulyani (2006) Stomata tumbuhan yang daunnya mengapung di permukaan air, seperti Nymphaeae sp., hanya terdapat pada permukaan atas saja. Hal tersebut tentunya membedakan Nymphaea sp. Dari tumbuhan yang hidup didaratan seperti Oryza sativa, Ficus elastica, dan Arthocarpus integra yang memiliki stomata umumnya pada permukaan bawah daun. Dan tipe stomata Nymphaeae sp. yaitu tipe menonjol yang bercirikan sel penutup lebih tinggi daripada sel-sel epidermis dan terdapat pada tumbuhan air yang daunnya terapung.
           
Pada pengamatan daun Arthocarpus integra stomatanya berbentuk ginjal. Dan daun Arthocarpus integra merupakan daun dikotil yang memiliki tipe stomata Amaryllidaceae yang memiliki ciri-ciri yaitu sel penutup berbentuk ginjal, dinding perut dan dinding punggung relatif tipis, dinding luar dan dinding dalam menebal, arah membukanya sel penutup sejajar dengan permukaan dalam, dan terdapat pada daun tumbuhan dikotil dan monokotil, terutama pada family Amiryllideceae.
  
Jadi dari hasil pengamatan maka teramati bentuk stoma pada tumbuhan dikotil yaitu berbentuk ginjal sedangkan pada monokotilnya berbentuk halter (memanjang). Hal tersebut sesuai dengan pernyataan Salisbury & Ross (1995) bahwa  stomata khas pada dikotil terdiri dari dua sel penjaga berbentuk ginjal, sel penjaga rumputan dan teki cenderung lebih memanjang (berbentuk halter). Sel penjaga mengandung sedikit kloroplas, sedangkan sel epidermis tetangganya tidak punya (kecuali pada paku-pakuan dan beberapa angiosperma air).
Dan menurut Mulyani (2006) bahwa daun dengan pertulangan menyirip seperti pada dikotil, stomatanya tersebar, sedangkan daun dengan pertulangan sejajar, seperti pada Gramineae, stomatanya tersusun berderet sejajar. Akan tetapi pada hasil pengamatan tidak terlalu sesuai dengan pernyataan Mulyani tersebut. Karena pada tumbuhan yang dikotil ditemukan susunan stomata yang berderet sejajar padahal apabila menurut Mulyani seharusnya susunan stomata pada tumbuhan dikotil tersebut stomatanya tersebar. Ketidaksesuaian ini dapat terjadi dikarenakan ketidaktelitian praktikan dalam mengamati atau dapat juga dikarenakan kekurangtelitian praktikan dalam menggambar objek yang teramati lewat mikroskop.








F. KESIMPULAN
Dari hasil pengamatan yang dilakukan diketahui adanya perbedaan tipe stomata dan juga struktur epidermis daun pada tumbuhan dikotil dan monokotil. Pada tumbuhan Oryza sativa dan Nymphaea sp. memiliki stomata bentuk halter. Sedangkan pada Ficus elastica dan Arthocarpus integra stomatanya berbentuk ginjal. Tipe stomata pada daun Oryza sativa yaitu tipe gramineae, pada Ficus elastica yaitu tipe kriptopor, pada Nymphaea sp. tipe menonjol, dan pada Arthocarpus integra tipe Amaryllidaceae. Stomata pada tumbuhan yang hidup didarat seperti Oryza sativa, Ficus elastica, dan Arthocarpus integra terdapat pada epidermis bagian bawah sedangkan pada Nymphaea sp. yang merupakan tumbuhan yang hidup diperairan stomatanya terdapat pada epidermis bagian atas. Jadi terdapat perbedaan letak stomata pada tumbuhan yang berbeda habitatnya (didarat dan perairan) serta pada tumbuhan yang berbeda tipe daun (monokotil dan dikotil).













DAFTAR PUSTAKA
Fahn, A. 1965. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Gajah Mada University Press.
Haryanti, Sri. 2010. Pengaruh Naungan yang Berbeda terhadap Jumlah Stomata dan Ukuran Porus Stomata Daun Zephyranthes Rosea Lindl. http:// ejournal.undip.ac.id/index.php/janafis/article/view/2617. (Diakses 12 April 2012).
Mulyani, Sri. 2006. Anatomi Tumbuhan. Yogyakarta: Kanisius.
Pharmawati, dkk. 2008. Ca2+ Intraseluler terlibat dalam Mekanisme Pembukaan Stomata Akibat Pengaruh Auxin. http://ejournal.unud.ac.id/abstrak/artikel5.pdf. (Diakses 12 April 2012).
Salisbury, Frank B.  & Ross, Cleon W.  1995. Fisiologi Tumbuhan. Bandung: ITB.








2 komentar:

Unknown 10 April 2016 pukul 20.14  

postingannya membantu kak dalam mengerjakan laporan hehehe

About this Blog

Seguidores

Blog Archive

    © Summervina. Friends Forever Template by Emporium Digital 2009

Back to TOP