[Curhat] 2012 itu tahunnya Nano-nano...
>> Kamis, 03 Januari 2013
Tahun 2012 walaupun telah berlalu, namun entah kenapa meninggalkan sejuta kenangan yang bagaikan permen Nano-nano. Rasanya begitu rame. Manis, asam, asin berbaur jadi satu.
Masih ingat bagaimana di bulan Februari harus menjalani operasi dan harus rawat inap selama hampir seminggu di Rumah Sakit yang benar-benar tidak mengenakkan.
Perasaan takut menghantui, tapi segala rasa sakit itu terkalahkan oleh kebaikan Ayah yang selalu menjagaku selama sakit....
Thank you, Dad...
Terlalu susah rasanya lidah ini untuk mengucapkan ucapan terima kasih langsung padamu. Atas segala kesusahan yang selalu saya berikan padamu...
Namun di balik duka itu, tentu ada pelangi kebahagiaan...
Yang membahagiakan itu, tahun ini saya menjadi satu di antara anggota BEM di kampus saya. Namun yang jauh membuat saya bahagia, karena saya dipercaya untuk menjadi staf Buletin Pendidikan (Bulpen). Intinya saya akan menulis! Yup, namun tentu saja kali ini menulis tentang tulisan-tulisan yang berbeda dari tulisan yang pernah saya buat. Bukan fiksi apalagi puisi. Saya mulai ingin mencoba jenis tulisan baru.
Layaknya reporter, saya mulai belajar mengumpulkan berita dan menyajikan berita yang didapat melalui tulisan yang akan dimuat dalam Bulpen. Awalnya memang sedikit kaku, namun lama-kelamaan saya mulai merasa nyaman. Ya, setidaknya selagi masih mengusung tema 'menulis', I'll always be happy :)
Akhirnya di bulan Juni, lantaran satu di antara opini yang saya buat di Bulpen menarik minat salah seorang senior saya, saya diajak olehnya untuk mengikuti Lomba Karya Ilmiah. Awalnya saya menolak karena masih ragu akan kemampuan saya. Namun entah bagaimana, setelah berpikir cukup lama, saya menerima tawarannya.
It's so surprise! Ketika bulan Juli akhirnya dengan tanpa disangka-sangka, mendapat pemberitahuan bahwa Karya Ilmiah yang kami buat berhasil masuk 5 besar dan mendapatkan kesempatan maju ke tahap presentasi! Thanks God! Mujizat-Mu sungguh nyata!^^
Namun walau akhirnya hanya mendapat juara harapan kedua, tak mengurangi rasa kebahagiaan saya sedikit pun. Saya tahu ini baru permulaan. Saya ingin mengukir prestasi yang lebih lagi!
Dan... tak lupa saya ucapkan terima kasih kepada inspirator saya dan juga sahabat saya atas ide yang disumbangkan sehingga saya dapat menulis sesuatu yang menarik pada opini untuk Bulpen...
Saya tahu saya tidak ada apa-apanya tanpa orang-orang hebat yang ada di sekeliling saya :')
Saya pulang liburan ke rumah saya dengan membungkus segala rasa senang itu. Hingga di pagi pertama saat tiba di rumah, Ayah terdiam saat menerima sebuah telepon. Dari sepupu saya. Perasaan saya mulai merasa tidak nyaman. Dan benar saja. Paman saya, yakni saudara tua ayah meninggal dunia pagi itu akibat serangan jantung yang sudah lama dideritanya. Ya, pagi tanggal 27 Juli 2012 itu suasana rumah mendadak kelam. Ayah dan juga ibu serta adik saya yang paling bungsu bersiap-siap pergi ke kota tempat almarhum paman tinggal. Sementara saya dan adik saya yang pertama diminta untuk tinggal di rumah saja.
Ah, rasanya hingga saya menulis tentang ini, saya masih belum percaya bahwa paman telah berpulang...
Beristirahatlah dalam damai di sana, Paman. Saya yakin Tuhan akan berikan tempat yang terindah untuk orang sebaik Paman :')
Ya, ternyata roda kehidupan itu sungguh nyata. Kadang ada mendung dan kabut, namun kadang juga datang mentari yang hangat dan pelangi yang penuh warna...
Ya, ternyata roda kehidupan itu sungguh nyata. Kadang ada mendung dan kabut, namun kadang juga datang mentari yang hangat dan pelangi yang penuh warna...
Bulan November bersama dengan teman-teman satu kementerian di BEM, saya mengikuti LCC yang diadakan oleh Badan Narkotika Nasional (BNN). Puji Tuhan akhirnya kami mampu mendapatkan juara pada lomba tersebut.
Namun sebuah kehilangan kembali datang. Seorang adik yang mengalami keterbelakangan mental meninggal dunia. Ya, kehilangan itu selalu menyakitkan. Berharap ia sudah bahagia di surga sana :')
Dan pada bulan Desember keluarga besar mesti merayakan Natal terpisah-pisah. Bibi yang pertama merayakan Natal di kampung halaman suaminya, sementara Nenek dan adik saya yang pertama merayakan Natal di kampung halaman paman saya.
Intinya di tahun 2012, saya merasa segala kebahagiaan dan duka yang saya rasakan saling melengkapi satu sama lain. Terima kasih untuk tahun 2012. Segala sesuatu yang terjadi di tahun 2012 tidak akan mudah untuk saya lupakan :)