[EVALUASI] PENILAIAN NON-TES
>> Jumat, 08 Maret 2013
PENILAIAN DALAM
PEMBELAJARAN
Untuk mengetahui perkembangan dan kemajuan belajar siswa, perlu
dilakukan suatu penilaian terhadap hasil belajar yang telah dilaksanakan baik
melalui tes maupun nontes seperti terlihat dalam bagan teknik pengumpulan
informasi di bawah. Penilaian dilakukan tidak hanya untuk menilai hasil belajar
siswa melainkan juga menilai proses belajar siswa.
Sampai
saat
ini
sistem
penilaian di sekolah
umumnya menggunakan
teknik
tes. Penilaian dengan menggunakan teknik ini kita sebut asesmen konvensional.
Teknik tes ini tidak selengkapnya dapat menggambarkan kemajuan belajar siswa
secara menyeluruh, sebab laporan itu berupa
angka – angka
atau huruf – huruf
dan
gambaran maknanya sangat abstrak. Untuk melengkapi gambaran kemajuan
belajar siswa guru dapat menggunakan teknik lain yang sudah kita kenal sebagai
teknik nontes. Penilaiaan
dengan
teknik
nontes ini kita sebut asesmen
alternatif.
Asesmen alternatif diapakai sebagai penunjang dalam memberikan
gambaran pengalaman dan kemajuan belajar siswa secara menyeluruh. Melalui
penggunaan asesmen alternatif ini, guru, orang tua, dan bahkan siswa dapat
mengetahui kemajuan dan kemampuan belajarnya. Hal ini sesuai dengan tuntutan
PBK bahwa penilaian dilakukan secara terpadu dalam kegiatan KBM melalui
portofolio, hasil karya (produk), penugasan (proyek), kinerja (performance), dan
tes tertulis. Dengan demikian, PBK harus dirancang guru dan dilaksanakan
sehingga diperoleh informasi tentang pencapaian dan kemajuan belajar siswa dan
mengefektifkan penggunaan informasi
tersebut
dalam mencapai tujuan
pendidikan
sebagaimana
terlihat dalam bagan
berikut.
Penilaian
Non
Tes
Kognitif
Afektif
Tes
Psikomotor
Tes Lisan Tes Tertulis Tes
Perbuatan
Skala sikap
Daftar Periksa
(Cek-lis)
Kuisioner
Catatan Anekdotal
Portofolio
Catatan sekolah
Jurnal
Cuplikan kerja
Tes Tertulis Uraian
Terbatas/tertutup/ter
struktur
Bebas terbuka
Tes Tertulis Objektif
Pilihan ganda
Benar – Salah
Memilih
Menjodohkan
Isian singkat
Isian panjang Mengisi
Isian klosur
Bagan Teknik Pengumpulan
Informasi
Diadaptasi dari Puskur,
2002
Asesmen Alternatif
1) Bentuk Asesmen Alternatif
Teknik asesmen alternatif yang dibahas pada bagian ini meliputi catatan sekolah,
cuplikan
kerja,
portofolio, wawancara,
observasi, dan jurnal.
a.Catatan
sekolah
Catatan sekolah merupakan laporan tentang kemajuan belajar siswa berupa
deskripsi tentang aspek – aspek yang dialami siswa berkaitan dengan mata
pelajaran
di sekolah.
b.Cuplikan kerja dan tes performansi
Cuplikan kerja merupakan unjuk kerja kegiatan yang dihasilkan siswa
berkaitan dengan pengetahuan yang sedang dipelajari.
c.Portofolio
Portofolio merupakan berkas bukti – bukti yang disusun untuk mendapatkan
akreditasi perolehan belajar melalui pengalaman. Dalam format penilaian
portofolio dideskripsikan tentang metode, pemenuhan kriteria, dan keputusan
(diterima,ditolak, bersyarat dengan tambahan). Untuk ini lampiran berkas
bukti – bukti untuk kerja
siswa harus diperhatikan.
d.Wawancara
Wawancara adalah teknik asesmen lisan yang digunakan untuk memperoleh
jawaban dari siswa tentang sesuatu yang telah dipelajari. Asesmen dengan
wawancara ini dapat dipakai sebagai penunjang atan pelengkap jika dengan
asesmen yang lain belum
didapatkan gambaran yang jelas
tentang
siswa.
e.Observasi
Observasi adalah teknik asesmen alternatif yang dilakukan dengan cara
melakukan pengamatan secara teliti serta mencatat secara sistematis tentang
sesuatu yang terjadi dikelas berkaitan dengan materi yang ditargetkan guru.
Observasi ini harus selalu diusahakan dalan situasi yang alami agar
mendapatkan data
yang sebenarnya.
f.Jurnal
Jurnal merupakan catatan harian siswa yang menggambarkan kegiatan siswa
setiap hari. Jurnal ini dapat berisikan hal – hal yang dilakukan siswa diluar
jam sekolah. Selain itu dapat juga dipakai oleh guru untuk memberi
pertimbangan, motivasi,
dan penguatan
kepada siswa.
g.Catatan Anekdotal merupakan catatan pengamatan informal yang
menggambarkan perkembangan bahasa maupun perkembangan sosial,
kebutuhan, kelebihan, kekurangan, kemajuan, gaya belajar, ketarampilan, dan
strategi yang digunakan peserta didik atau yang berkaitan dengan hal apa saja
yang tampak bermakna ketika dilakukan pengamatan. Catatan ini berisi
komentar singkat yang spesifik mengenai sesuatu yang dikerjakan dan yang
perlu dikerjakan siswa yang didokumentasikan secara terus menerus sehingga
menggambarkan
kemampuan
anak
secara
luas.
Jenis-jenis
penilaian Non Tes
1. Penilaian Unjuk Kerja
Penilaian unjuk kerja merupakan penilaian yang dilakukan dengan mengamati
kegiatan peserta didik dalam melakukan sesuatu.
Penilaian
unjuk kerja perlu mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Langkah-langkah
kinerja yang diharapkan dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja dari
suatu kompetensi.
2. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
3. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
4. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
5. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.
2. Kelengkapan dan ketepatan aspek yang akan dinilai dalam kinerja tersebut.
3. Kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan untuk menyelesaikan tugas.
4. Upayakan kemampuan yang akan dinilai tidak terlalu banyak, sehingga semua dapat diamati.
5. Kemampuan yang akan dinilai diurutkan berdasarkan urutan yang akan diamati.
Pengamatan unjuk kerja perlu
dilakukan dalam berbagai konteks untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan
tertentu. Untuk menilai kemampuan berbicara peserta didik, misalnya dilakukan
pengamatan atau observasi berbicara yang beragam, seperti: diskusi dalam
kelompok kecil, berpidato, bercerita, dan melakukan wawancara. Dengan demikian,
gambaran kemampuan peserta didik akan lebih utuh.
Penilaian unjuk
kerja dapat dilakukan dengan menggunakan daftar cek (ya – tidak). Pada
penilaian unjuk kerja yang menggunakan daftar cek, peserta didik mendapat nilai
apabila kriteria penguasaan kemampuan tertentu dapat diamati oleh penilai. Jika
tidak dapat diamati, peserta didik tidak memperoleh nilai. Kelemahan cara ini
adalah penilai hanya mempunyai dua pilihan mutlak, misalnya benar-salah, dapat
diamati-tidak dapat diamati. Dengan demikian tidak terdapat nilai tengah.
Berikut contoh daftar cek.
Contoh Daftar Cek Keterampilan
Penggunaan Termometer
No.
|
Aktivitas yang
Diamati
|
Ya
|
Tidak
|
1.
|
Mengeluarkan termometer dari
tempatnya dengan memegang bagian ujung termometer yang tak berisi air raksa.
|
||
2.
|
Menurunkan posisi air raksa
dalam pipa kapiler termometer serendah-rendahnya.
|
||
3.
|
Memasang termometer pada tubuh
teman (di mulut atau di ketiak) sehingga bagian yang berisi air raksa
terkontak degan tubuh pasien.
|
||
4.
|
Menunggu beberapa menit
(membiarkan termometer menempel di tubuh pasien selama beberapa menit).
|
||
5.
|
Mengambil termometer dari tubuh
pasien dengan memegang bagian ujung termometer yang tidak berisi air raksa.
|
||
6.
|
Membaca tinggi air raksa dalam
pipa kapiler dengan posisi mata tegak lurus.
|
||
Skor yang dicapai
|
|||
Skor maksimum
|
6
|
2. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada
kumpulan informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam
satu periode tertentu. Informasi perkembangan peserta didik tersebut dapat
berupa karya peserta didik (hasil pekerjaan) dari proses pembelajaran yang
dianggap terbaik oleh peserta didiknya, hasil tes (bukan nilai), piagam
penghargaan atau bentuk informasi lain yang terkait dengan kompetensi tertentu
dalam satu mata pelajaran. Berdasarkan informasi perkembangan tersebut, guru
dan peserta didik sendiri dapat menilai perkembangan kemampuan peserta
didik dan terus melakukan perbaikan. Dengan demikian, portofolio
dapat memperlihatkan perkembangan kemajuan belajar peserta didik melalui karya
peserta didik, antara lain: karangan, puisi, surat, komposisi, dan musik.
Isi atau komponen portofolio biasanya disebut artifak.
Komponen penilaian portofolio meliputi: (1) catatan guru, (2) hasil
pekerjaan peserta didik, dan (3) profil perkembangan peserta didik. Hasil catatan
guru mampu memberi penilaian terhadap sikap peserta didik dalam melakukan
kegiatan portofolio. Hasil pekerjaan peserta didik mampu memberi skor
berdasarkan kriteria (1) rangkuman isi portofolio, (2) dokumentasi/data dalam
folder, (3) perkembangan dokumen, (4) ringkasan setiap dokumen, (5) presentasi
dan (6) penampilan. Hasil profil perkembangan peserta didik mampu memberi skor
berdasarkan gambaran perkembangan pencapaian kompetensi peserta didik pada
selang waktu tertentu. Ketiga komponen ini dijadikan suatu informasi tentang
tingkat kemajuan atau penguasaan kompetensi peserta didik sebagai hasil dari
proses pembelajaran.
Contoh: Penilaian Portofolio
Kompetensi Keahlian : Teknik Gambar Bangunan
Mata Pelajaran/SK : Menggambar
Teknik Bangunan Gedung
Alokasi Waktu : 1 (Satu)
Semester
Nama Siswa :
.................................................. Kelas
: X/1
No
|
Standar Kompetensi/
Kompetensi Dasar
|
Periode
|
Kriteria
|
Keterangan
|
|||
Keaslian
|
Kesesuaian
|
Kualitas / Kerapihan
|
Waktu Pembuatan
|
||||
1.
|
Menggambar
macam-macam pondasi
|
30/7
|
|||||
10/8
|
|||||||
dst.
|
|||||||
2.
|
Membuat analisa
perencanaan bangunan gedung
|
1/9
|
|||||
30/9
|
|||||||
dst.
|
|||||||
3.
|
Dan seterusnya
|
...
|
Catatan:
Setiap karya peserta didik sesuai
Standar Kompetensi/Kompetensi Dasar yang masuk dalam daftar portofolio
dikumpulkan dalam satu file (tempat) untuk setiap peserta didik sebagai bukti
pekerjaannya. Skor untuk setiap kriteria menggunakan skala penilaian 0,00 -
0,00 atau 0 - 100. Semakin baik hasil penugasan/karya peserta didik, semakin
tinggi skor yang diberikan. Kolom keterangan diisi dengan catatan guru tentang
kelemahan dan kekuatan/kelebihan bukti belajar (evidence) yang dinilai
3. Penilaian Sikap
Penilaian sikap adalah penilaian terhadap perilaku dan keyakinan siswa
terhadap suatu obyek, fenomena, atau masalah. Sikap dapat dibentuk dan
merupakan ekspresi perasaan, nilai, atau pandangan hidup yang terkait dengan
kecenderungan bertindak seseorang dalam merespon sesuatu/objek. Sikap terdiri
dari tiga komponen, yakni: komponen afektif, komponen kognitif, dan komponen
konatif. Komponen afektif adalah perasaan yang dimiliki oleh seseorang atau
penilaiannya terhadap sesuatu objek. Komponen kognitif adalah kepercayaan atau
keyakinan seseorang mengenai objek. Adapun komponen konatif adalah
kecenderungan untuk berperilaku atau berbuat dengan cara-cara tertentu
berkenaan dengan kehadiran objek sikap.
Contoh Format Penilaian Sikap dalam Praktek IPA
No.
|
Nama
|
Perilaku
|
Nilai
|
Keterangan
|
|||
Bekerja sama
|
Berinisiatif
|
Penuh Perhatian
|
Bekerja sistematis
|
||||
1.
|
Ruri
|
||||||
2.
|
Udin
|
||||||
3.
|
….
|
||||||
4.
|
….
|
Catatan: Kolom perilaku diisi
dengan angka yang sesuai:
1 = sangat kurang, 2 = kurang, 3
= sedang, 4 = baik, 5 = amat baik
4. Penilaian Proyek
Penilaian proyek merupakan kegiatan penilaian terhadap suatu tugas yang
harus diselesaikan dalam periode/waktu tertentu. Tugas tersebut berupa suatu
investigasi sejak dari perencanaan, pengumpulan data, pengorganisasian,
pengolahan dan penyajian data. Penilaian proyek dapat digunakan untuk
mengetahui pemahaman, kemampuan mengaplikasikan, kemampuan penyelidikan dan
kemampuan menginformasikan peserta didik pada mata pelajaran tertentu secara
jelas.
Contoh penilaian proyek:
Lakukan penelitian
sederhana di lingkungan tempat tinggalmu untuk menentukan curah hujan.
Contoh Rubrik
Penilaian Tugas Proyek
Aspek
|
Kriteria dan Skor
|
||
3
|
2
|
1
|
|
Persiapan
|
Jika memuat
tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, daftar pertanyaan dengan lengkap.
|
Jika memuat tujuan,
topik, alasan, tempat penelitian, daftar pertanyaan kurang lengkap.
|
Jika memuat
tujuan, topik, alasan, tempat penelitian, daftar pertanyaan tidak lengkap.
|
PengumpulanData
|
Jika daftar
pertanyaan dapat dilaksanakan semuanya dan data tercatat dengan rapi dan
lengkap.
|
Jika daftar
pertanyaan dapat dilaksanakan semuanya, tetapi data tidak tercatat dengan
rapi dan lengkap.
|
Jika daftar
pertanyaan tidak dapat dilaksanakan semuanya dan data tidak tercatat dengan
rapi dan lengkap.
|
PengolahanData
|
Jika pengolahan
data sesuai tujuan penelitian.
|
Jika pembahasan
data kurang menggambarkan tujuan penelitian.
|
Jika sekedar
melaporkan hasil penelitian tanpa membahas data.
|
Pelaporantertulis
|
Jika sistematika
penulisan benar, memuat saran, bahasa komunikatif.
|
Jika sistematika
penulisan benar, memuat saran, namum bahasa kurang komunikatif.
|
Jika penulisan
kurang sistematis, bahasa kurang komunikatif, kurang memuat saran.
|
5. Penilaian Produk
Penilaian hasil kerja atau poduk merupakan penilaian kepada siswa dalam
mengendalikan proses dan memanfaatkan bahan untuk menghasilkan sesuatu, kerja
praktik atau kualitas estetik dari sesuatu yang mereka produksi. Penilaian
produk tidak hanya diperoleh dari hasil akhir saja tetapi juga proses
pembuatannya. Penilaian produk meliputi penilaian terhadap kemampuan peserta
didik membuat produk-produk teknologi dan seni, seperti: makanan, pakaian,
hasil karya seni (patung, lukisan, gambar), alat peraga murah, barang-barang
terbuat dari kayu, keramik, plastik, dan logam.
Contoh Format Penilaian Produk
Alat Peraga
No.
|
Aspek yang
Dinilai
|
Nilai
|
||||
1
|
2
|
3
|
4
|
|||
1.
|
Keaslian ide alat
peraga
|
|||||
2.
|
Pengetahuan yang
mendukung
|
|||||
3.
|
Alat dan bahan
yang digunakan
|
|||||
4.
|
Cara pembuatan
|
|||||
5.
|
Penampilan alat
peraga
|
|||||
6.
|
Kepraktisan
penggunaan alat peraga
|
|||||
7.
|
Manfaat alat
peraga
|
|||||
Jumlah
|
||||||
Skor Maksimum
|
28
|
Catatan:
Kolom nilai diisi dengan angka
yang sesuai:
1 = kurang
2 = sedang
3 = baik
4 = amat baik
6. Penilaian Diri
Penilaian diri merupakan suatu metode
penilaian yang memberi kesempatan kepada siswa untuk mengambil tanggung jawab
terhadap belajar mereka sendiri. Mereka diberi kesempatan untuk menilai
pekerjaan dan kemampuan mereka sesuai dengan pengalaman yang mereka rasakan.
Tipe-tipe penilaian
diri sendiri ini membagi tema yang umum, mereka meminta peserta didik menilai
pekerjaannya untuk menentukan apa yang telah mereka pelajari, bagaimana mereka
belajar, dan bagian mana yang masih tidak dimengerti. Melalui
bentuk-bentuk ini peserta didik menilai perkembangan mereka dalam pengetahuan,
kecakapan, strategi, proses dan sikap. Aplikasi Menilai Proyek memiliki
beberapa contoh penilaian pemikiran diri sendiri untuk membantu peserta didik
menilai usaha-usaha pribadi mereka, partisipasi mereka dalam kelompok, proses
berpikir mereka, tugas tertulis dan presentasi, dan kinerja kecakapan dan
proses mereka.
Para peserta didik
tidak belajar untuk menilai sendiri pelajarannya, mereka harus diajarkan
strategi untuk pemantauan dan penilaian diri sendiri. Strategi yang
efektif tersebut seperti yang dipaparkan di bawah ini.
a. Contoh
menggunakan daftar atau rubrik untuk menilai tulisan dengan menggunakan
strategi berpikir keras sebagaimana yang dilihat di setiap kriteria.
b. Para
peserta didik mencoba teknik mereka sendiri dengan menggunakan salah satu
contoh tulisan mereka.
c. Para
peserta didik menilai tulisan satu sama lain, menilai diri sendiri dan membuat
komentar.
Contoh Penilaian Diri
Mata Pelajaran : Matematika
Aspek : Kognitif
Alokasi Waktu : 1 Semester
Nama Siswa : _________________ Kelas : X/1
No S. Kompetensi / K. Dasar Tanggapan Keterangan
1 0
1. Aljabar
a. Menggunakan aturan pangkat
b. Menggunakan atuuran akar
c. Menggunakan aturan logaritma
d. Memanipulasi aljabar 1 = Paham
0 = Tidak Paham
2. Dst
Catatan:
Guru menyarankan kepada peserta didik untuk menyatakan secara jujur sesuai kemampuan yang dimilikinya, karena tidak berpengaruh terhadap nilai akhir. Hanya bertujuan untuk perbaikan proses pembelajaran.
REFERENSI
Arikunto,
Suharsimi. 2006. Dasar-dasar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Bumi
Aksara.
Daryanto
(2008), Evaluasi Pendidikan, Jakarta: PT. Rineka Cipta.
Resmini,Novi.2010. Penilaian dalam Pengajara Bahasa.
Resmini,Novi.2010. Penilaian dalam Pengajara Bahasa.
http://file.upi.edu/Direktori/FPBS/JUR._PEND._BHS._DAN_SASTRA_INDONESIA/196711031993032-NOVI_RESMINI/PENILAIAN_dlm_Pengajaran_Bahasa.pdf.
(Di akses 12 Desember 2012).
Sudjana, Nana.
1989. Penilaian Hasil Proses Belajar
Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.