Gangguan Menstruasi
>> Kamis, 21 Maret 2013
1.
Amenore
Amenore
primer adalah tidak terjadinya menarke sampai usia 17 tahun, dengan atau tanpa
perkembangan seksual sekunder; sedangkan amenore sekunder berarti tidak terjadi
menstruasi selama 3 bulan atau lebih pada orang yang telah mengalami siklus menstruasi.
Amenore bersifat fisiologik pada perempuan usia prapubertas, hamil, dan
pascamenopause; di luar itu amenore menunjukkan adanya disfungsi atau
abnormalitas dari sistem reproduksi. Amenore merupakan gejala dan bukan suatu
penyakit. Penyebab amenore dapat fisiologik, endokrinologik, organik, atau
akibat gangguan perkembangan.
Remaja
putri yang belum memperlihatkan awitan pubertas sampai usia 13 tahun, atau yang
tidak mengalami menstruasi sampai 5 tahun setelah awitan pubertas harus
diselidiki dengan saksama. Perempuan dewasa yang mengalami amenore selama 3
bulan juga harus diselidiki penyebabnya. Anamnesis dan pemeriksaan fisik yang
lengkap, dengan perhatian khusus pada pengaruh dari berubahnya keadaan
hormonal, merupakan langkah awal yang penting untuk penilaian klinis. Diet dan
kebiasaan latihan, adanya gangguan fisiologik, gaya hidup, stres lingkungan,
riwayat kelainan genetik dalam keluarga, kelainan pertumbuhan dan perkembangan,
dan tanda-tanda kelebihan androgen merupakan keterangan yang penting.
2.
Dismenore
Dismenore
adalah nyeri selama menstruasi yang disebabkan oleh kejang otot uterus. Dismenore
primer apabila tidak terdapat gangguan fisik yang menjadi penyebab dan hanya
terjadi selama siklus-siklus ovulatorik. Penyebabnya adalah adanya prostaglandin
F2α yang berlebihan pada darah menstruasi, yang merangsang hiperaktivitas
uterus. Gejala utama adalah nyeri, dimulai pada saat awitan menstruasi. Nyeri dapat
tajam, tumpul, siklik, atau menetap; dapat berlangsung dalam beberapa jam
sampai 1 hari. Kadang-kadang, gejala-gejala tersebut dapat lebih lama dari 1
hari tapi jarang melebihi 72 jam. Gejala-gejala sistematik yang menyertai
berupa mual, diare, sakit kepala, dan perubahan emosional.
Dismenore
sekunder timbul karena adanya masalah fisik seperti endometriosis, polip uteri,
leiomioma, stenosis serviks, atau penyaki radang panggul (PID).
Sumber: Price, Sylvia Anderson dan Wilson, Lorraine McCarty. 2003. Patofisiologi: Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC.
0 komentar:
Posting Komentar