Model Pembelajaran Tebak Kata
>> Kamis, 24 Mei 2012
A. PENGERTIAN PEMBELAJARAN MODEL
TEBAK KATA
Menurut
(Ginnis, 2008) aplikasi permainan yang tepat pada proses pembelajaran antara
lain dapat menciptakan hubungan belajar yang lebih fleksibel antara siswa,
memecahkan kebekuan antara siswa dan guru sehingga para guru bisa benar-benar
berperan selayaknya teman belajar, dan melatih berbagai kecakapan berpikir
tanpa mesti terbebani dan susah payah. Permainan secara efektif mampu mengubah
dinamika kelas dan biasanya menciptakan kemauan yang lebih besar untuk belajar
dan bersikap.
Tebak
kata merupakan satu permainan yang sering dijumpai diacara atau tayangan kuis
yang terdapat di televisi. Permainan tebak kata merupakan sebuah permainan yang mengondisikan siswa
menggunakan kata benda, kata kerja, kata sifat dan kata keterangan dalam
keadaan yang realistis.
Model pembelajaran tebak kata adalah
model pembelajaran yang menggunakan media kartu teka-teki yang berpasangan
dengan kartu jawaban teka-teki. Permainan tebak kata dilaksanakan dengan cara
siswa menjodohkan kartu soal teka-teki dengan kartu jawaban yang tepat.
Media :
a. Kartu ukuran 10X10 cm dan isilah ciri-ciri atau kata-kata
lainnya yang mengarah pada jawaban (istilah) pada kartu yang ingin ditebak.
b. Kartu ukuran 5X2 cm untuk menulis kata-kata atau istilah yang mau ditebak (kartu ini nanti dilipat dan ditempel pada dahi atau diselipkan di telinga,di saku baju atau dikalungkan.
C.
TUJUAN MODEL PEMBELAJARAN TEBAK KATA
Permainan
tebak kata ini dimaksudkan untuk melatih siswa dalam mengingat dan menggunakan
konsep yang telah dipelajari dan bahkan yang baru diketahui atau ditemukan pada
saat permainan berlangsung, tanpa ragu atau takut salah, dan tentunya sekaligus
melatih berbicara siswa dan bagaimana mengidentifikasikan sesuatu dengan
membuat kalimat-kalimat (Nurarti, 2006).
D.
PRINSIP ATAU CIRI-CIRI MODEL PEMBELAJARAN TEBAK KATA
• Pembelajaran berlangsung
menyenangkan
• Siswa diarahkan untuk aktif
• Menggunakan media kartu
E. SINTAKS/LANGKAH-LANGKAH PEMBELAJARANNYA SEBAGAI
BERIKUT :
- Guru menjelaskan kompetensi yang ingin dicapai atau materi ± 45 menit.
- Guru menyuruh siswa berdiri berpasangan di depan kelas.
- Seorang siswa diberi kartu yang berukuran 10×10 cm yang nanti dibacakan pada pasangannya. Seorang siswa yang lainnya diberi kartu yang berukuran 5×2 cm yang isinya tidak boleh dibaca (dilipat) kemudian ditempelkan di dahi atau diselipkan ditelinga,di saku baju atau dikalungkan.
- Sementara siswa membawa kartu 10×10 cm membacakan kata-kata yang tertulis didalamnya sementara pasangannya menebak apa yang dimaksud dalam kartu 10×10 cm. Jawaban yang tepat apabila sesuai dengan isi kartu yang ditempelkan di dahi atau telinga.
- Apabila jawabannya tepat (sesuai yang tertulis di kartu) maka pasangan itu boleh duduk. Bila belum tepat pada waktu yang telah ditetapkan boleh mengarahkan dengan kata-kata lain(memancing) asal jangan langsung memberi tahu jawabannya.
F.
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN DALAM PEMANFAATANNYA
• Kelebihannya :
a. Anak akan mempunyai kekayaan bahasa.
b. Sangat menarik sehingga setiap
siswa ingin mencobanya.
c. Siswa menjadi tertarik untuk
belajar
d. Memudahkan dalam menanamkan
konsep pelajaran dalam ingatan siswa.
• Kekurangannya :
a. Memerlukan waktu yang lama sehingga materi sulit tersampaikan.
b. Bila siswa tidak menjawab dengan
benar maka tidak semua siswa dapat maju karena waktu terbatas.
Kesimpulan
Jadi, model pembelajaran Tebak Kata merupakan salah satu model pembelajaran Cooperative Learning, dengan proses pembelajaran yang menarik agar siswa menjadi berminat atau tertarik untuk belajar, mempermudah dalam menanamkan konsep-konsep dalam ingatan siswa. Selain itu siswa juga diarahkan untuk aktif, yaitu siswa atau peserta didik mampu dan dapat bertanya, mempertanyakan, dan mengemukakan gagasan.
DAFTAR PUSTAKA
Djamarah, Bahri, Syaiful. 2000. Guru dan Anak Didik dalam Interaksi Edukatif.
Jakarta : PT Rineka Cipta.
Sagala,
H.Syaiful. 2006. Konsep dan Makna
Pembelajaran. Bandung : CV Alfabeta.
Syariffauzan. 2011. Model Pembelajaran
Tebak Kata. http://syariffauzan.blogspot.com. (Diakses 15 Maret 2012).
0 komentar:
Posting Komentar