[EVALUASI] PENILAIAN DIRI
>> Sabtu, 09 Maret 2013
A.
PENILAIAN DIRI
Penilaian
diri merupakan suatu metode penilaian yang memberi kesempatan kepada siswa
untuk mengambil tanggung jawab terhadap belajar mereka sendiri. Mereka diberi
kesempatan untuk menilai pekerjaan dan kemampuan mereka sesuai dengan pengalaman
yang mereka rasakan.
Reys,
Suydam, linguist, & Smith (1998) mengatakan bahwa siswa merupakan penilai
yang baik (the best assessor) terhadap perasaan dan pekerjaan mereka
sendiri. Oleh karena itu, guru dapat memulai proses penilaian diri dengan kesempatan
siswa untuk melakukan validasi pemikiran mereka sendiri atau jawaban-jawaban
hasil pekerjaan mereka.
Siswa
perlu memeriksa pekerjaan mereka dan memikirkan tentang apa yang terbaik untuk
dilakukan dan area mana mereka perlu dibantu. Untuk menuntun
siswa dalam memahami proses penilaian diri, guru perlu melengkapi mereka dengan
lembaran self-assessment.
Penilaian diri dapat
menumbuhkan rasa percaya diri dan tanggung jawab pada diri siswa karena penilai
yang tahu persis tentang diri siswa adalah siswa sendiri dan siswa menjadi
penilai yang terbaik atas hasil pekerjaannya sendiri.
Selama ini penilaian
keberhasilan siswa dalam proses pembelajaran pada umumnya dilakukan oleh guru,
sedangkan siswa menjadi obyek penilaian. Sehingga informasi yang diperoleh belum
menunjukkan gambaran yang sesungguhnya tentang siswa. Sebagai contoh, seorang
guru memberi nilai rendah pada siswanya yang suka mengganggu temannya pada saat
guru mengajar. Disini guru memberikan keputusan bukan berdasarkan kemampuan
siswa itu sendiri, tetapi hanya berdasarkan perilaku siswa yang dilihat guru
secara kasat mata saja, padahal guru belum mengetahui secara jelas apa atau
mengapa siswa tersebut menggangu temannya.
B. CIRI
PENILAIAN DIRI
- Termotivasi
sendiri: Adanya komitmen kepala sekolah: Bila PDK dipersepsi sebagai bagian
dari perencanaan sekolah, maka pimpinan sekolah, staf dan guru-guru serta siswa
akan sungguh-sungguh melaksanakan PDK. Sebaliknya, bila pimpinan sekolah tidak
meyakini manfaat PDK, mustahil kegiatan PDK akan berjalan dengan baik.
- Tersosialisasi
dengan baik: Pentingnya penyelenggaraan PDK harus diyakini oleh semua pengelola
sekolah karena PDK menyangkut kinerja sekolah. Bila tersosialisasikan dengan
baik, semua pihak akan mendukung pelaksanaan PDK, sehingga data yang terkumpul
diharapkan dapat diolah secara cermat dan hasilnya mampu melakukan perbaikan
kegiatan PBM.
- Berlangsung
sinambung: PDK disadari sebagai bagian dari manajemen sekolah yang berlangsung
secara berkesinambungan dalam kerangka pengelolaan kegiatan PBM yang bermutu
dan peningkatan mutu sekolah.
- Transparansi:
Pengungkapan hasil PDK dimungkinkan terjadi mekanisme cross-check bagi data
yang dikumpulkan. Trasnparasi dapat dicapai bilamana semua pihak merasa perlu mengenali
diri sendiri sebelum merencanakan kegiatan di masa datang.
C. KENAPA PENILAIAN DIRI?
Hampir semua siswa
menerima penilaian dari guru. Jika hal ini merupakan penilaian yang dilakukan
secara serius, maka guru memiliki keterbatasan diri dalam pemberian penilaian.
Keterbatasan guru yang disebutkan ini dimulai dengan melakukan sendiri, menilai
sendiri, dan merefleksi sendiri. Guru siap melakukan cara-cara baru yang lebih
sistimatik terhadap penilaian diri. Guru melakukan perbedaan diantara siswa yang
akan membuat relatif penampilan kemampuan dalam hidup guru. Tetapi guru dapat
menawarkan diri secara konsistensi dan kontinuitas terhadap penilaian diri.
Guru memiliki waktu untuk menginvestasi di kelas sehingga alat penilaian diri
dapat menambah lebih besar pengembalian investasi ini. Tujuan penilaian diri
tidak dapat membebaskan penilaian guru, tetapi melengkapi dan menambah usaha
guru untuk melakukan penilaian diri. Apabila pembelajaran sedang berlangsung,
maka praktek penilaian diri berfungsi sebagai pemberi suatu kerangka pemahaman
diri bagi guru dan siswa.
D. PENILAIAN BERBASIS KELAS
Kemampuan guru
melaksanakan penilaian diri terhadap hasil mengajarnya dan kemampuan siswa
menerima penilaian diri terhadap hasil belajarnya sangat bergantung pada
pemahaman dan keterampilan menggunakan penilaian berbasis kelas (PBK). PBK
didasarkan dua pertanyaan fundamental, yaitu: (1) bagaimana siswa memperoleh
hasil belajar lebih tinggi? dan (2) bagaimana guru mengajar lebih efektif?
PBK adalah salah satu bentuk
KBM yang berfokus pada penilaian program KBM di kelas dengan melibatkan guru
dan siswa. Terdapat dua pendekatan yang digunakan dalam PBK: (1) pedekatan
pertama adalah bagaimana pengajaran dan pembelajaran di kelas; dan (2)
pendekatan kedua adalah bagaimana teknik penilaiannya. Pendekatan pengajaran
dan pembelajaran adalah suatu cara yang dikembangkan oleh guru tentang apa dan
bagaimana guru mengajar dan siswa belajar. Guru merencanakan kegiatan mengajar
dan belajar secara maksimal agar transformasi kemampuan dan keterampilan serta
nilai-nilai dapat diterima oleh siswa secara maksimal pula. Pendekatan
penilaian adalah sejumlah teknik penilaian yang dapat digunakan oleh guru untuk
mendapatkan informasi hasil belajar tentang sejauh mana kemampuan, keterampilan
dan nilai pada diri individu dan atau kelompok siswa telah tercapai. Misalnya,
informasi hasil belajar siswa menggunakan PBK dengan teknik portefolio,
kinerja, projek, produk, dan “paper and pencil”. Informasi hasil belajar
tersebut dapat digunakan sebagai umpan balik bagi guru dan siswa dalam
memperbaiki KBM di kelas.
TPK perlu direncanakan
dan disiapkan waktu oleh guru dan siswa sekitar lima sampai sepuluh menit untuk
melakukan TPK. Lebih kurang satu jam waktu di luar kelas untuk melakukan
penilaian dan keputusan dengan cepat apakah TPK yang digunakan lebih tepat.
Proses ini mulai dengan melibatkan tiga langkah kecil:
Langkah 1: Perencanaan
Seleksi satu kelas dari
beberapa kelas dimana guru melakukan penilaian kelas. Guru menentukan pertemuan
kelas dan seleksi TPK yang tepat.
Langlah 2. Penerapan
Guru membuat yakin pada
siswa apakah guru sedang melakukan TPK dan siswa secara jelas memahami proses
TPK. Guru mengoleksi jawaban dan menganalisis dengan cepat apa response siswa.
Langkah 3: Tanggapan
Guru menyediakan waktu
menilai, dan memotivasi siswa untuk dilibatkan secara aktif dalam pemberian
umpan balik hasil. Guru mengetahui hasil belajar siswa karena TPK, sehingga
perbedaan informasi hasil belajar diantara siswa dapat dimanfaatkan secara
maksimal.
1. Apa
karakteristik penilaian kelas?
- Pusat
belajar. Penilaian kelas berfokus perhatian guru dan siswa pada pengamatan dan
perbaikan belajar, dari pada pengamatan dan perbaikan mengajar. Penilaian kelas
memberi informasi dan petunjuk bagi guru dan siswa dalam membuat pertimbangan
untuk memperbaiki hasil belajar.
- Partisipasi
aktif siswa. Karena difokuskan pada belajar, maka penilaian kelas memerlukan
partisipasi aktif siswa. Kerjasama dalam penilaian, siswa memperkuat penilaian
materi mata pelajaran dan skill dirinya. Guru memotivasi siswa agar meningkat
dengan tiga pertanyaan bagi guru: (1) apakah kemampuan dasar dan pengetahuan
saya sudah tepat untuk mengajar?; (2) bagaimana saya dapat menemukan bahwa
siswa sedang belajar?; (3) bagaimana saya dapat membantu siswa belajar lebih
baik? Karena guru bekerja lebih dekat dengan siswa untuk menjawab pertanyaan
ini, maka guru dapat memperbaiki skill mengajarnya.
- Formatif. Tujuan
penilaian kelas adalah untuk memperbaiki mutu belajar siswa. Penilaian bukan
hanya untuk memberi nilai atau skor (grading) siswa, tetapi juga untuk
mendapatkan informasi bagi perbaikan mutu belajar siswa.
- Kontekstual
spesifik. Pelaksanaan penilaian kelas adalah jawaban terhadap kebutuhan khusus
bagi guru dan siswa. Kebutuhan khusus berada dalam kontekstual guru dan siswa
yang harus bekerja dengan baik dalam kelas.
- Umpan
balik. Penilaian kelas adalah suatu alur proses umpan balik (feedback loop) di
kelas. Dengan sejumlah TPK, guru dan siswa dengan cepat dan mudah menggunakan
umpan balik dan melakukan saran perbaikan belajar berdasarkan hasil-hasil
penilaian. Untuk mengecek pemanfaatan saran tersebut, pimpinan sekolah
menggunakan hasil penilaian kelas, dan melanjutkan pengecekan alur umpan balik.
Karena pendekatan umpan balik ini dalam kegiatan di kelas setiap hari, maka
komunikasi alur hubungan antara pimpinan sekolah, guru dan siswa dalam KBM akan
menjadi lebih efisien dan lebih efektif.
- Berakar
dalam praktek mengajar yang baik. Penilaian kelas adalah suatu usaha untuk
membangun praktek mengajar yang lebih baik dengan melakukan umpan balik pada
pembelajaran siswa lebih sistimatik, lebih fleksibel, dan lebih efektif. Guru
siap menanyakan dan mereaksi pertanyaan siswa, memonitor bahasa badan dan
ekspresi wajah siswa, mengerjakan pekerjaan rumah dan tes siswa, dan
seterusnya. Penilaian kelas memberi suatu cara untuk melakukan penilaian secara
menyeluruh dan sistimatik dalam proses KBM di kelas.
2. BAGAIMANA
TEKNIK PENILAIAN KELAS?
Penerapan TPK dilakukan
sesuai dengan jenis dan bentuk penilaian yang digunakan di kelas. Ha-hal yang
perlu diperhatikan sebagai berikut:
- Guru
memahami lebih awal pembelajaran siswa dan guru mampu menerapkan pengajaran
yang tepat sehingga TPK dapat dilaksanakan;
- Guru
menjelaskan tujuan kegiatan pembelajaran siswa dan mampu menerapkannya sehingga
TPK dapat dilaksanakan;
- Guru
menentukan kompetensi siswa sehingga TPK digunakan berdasarkan kompetensi siswa
tersebut;
- Guru
memilih TPK yang tepat untuk memberikan umpan balik perbaikan pengajaran bagi
guru dan pembelajaran bagi siswa;
- Guru
memilih gaya pengajaran secara konsisten sehingga dapat diterapkan dengan mudah
dan jelas TPK;
- Guru
dan siswa mampu menggunakan informasi hasil belajar siswa secara maksimal
melalui TPK;
- Guru
dan siswa menelaah hasil TPK dan menentukan apakah terdapat perubahan;
- Siswa
perlu mengetahui TPK yang digunakan di kelas.
3. KENAPA
DIGUNAKAN TEKNIK PENILAIAN KELAS?
Untuk penggunaan di kelas/sekolah:
- Memberi
umpan balik pada program jangka pendek yang dilakukan oleh siswa dalam kegiatan
proses belajar dan oleh guru dalam kegiatan proses mengajar sehingga masih
memungkinkan untuk membuat koreksi hasil penilaian;
- Memberi
kegunaan hasil tentang pembelajaran siswa dengan keterlibatan siswa secara
maksimal dibandingkan dengan tujuan penilaian lain;
- Membantu
untuk mengarahkan laporan lebih bagus dan menaikkan efficacy pembelajaran dan
pengajaran;
- Mendorong
pengajaran sebagai proses penilaian formatif yang melibatkan banyak waktu untuk
melakukan umpan balik perbaikan hasil siswa.
Untuk penggunaan siswa:
- Membantu
siswa untuk memonitor pembelajaran dirinya yang lebih baik;
- Menitik
beratkan pada kebutuhan perubahan kemampuan, keterampilan dan nilai;
- Memberi
bukti kongkrit pada guru dan siswa dalam menangani pengajaran dan pembelajaran.
Untuk penggunaan orang tua siswa
- Membantu
orang tua siswa untuk mengetahui kelemahan dan ranking anaknya;
- Mendorong
orang tua siswa untuk melakukan bimbingan kepada anaknya;
- Melibatkan
orang tua siswa untuk melakukan diskusi dengan guru/sekolah dalam hal perbaikan
kelemahan siswa.
E. STRATEGI PENILAIAN DIRI
Teknik penilaian diri
dapat digunakan dalam berbagai aspek penilaian, yang berkaitan dengan
kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
Sehubungan
dengan penilaian diri siswa dalam kelas agar dapat memberi manfaat bagi guru
maupun siswa, dapat diidentifikasi 4 strategi yang dapat digunakan yaitu:
1. Modeling using exemplars
Strategi ini merupakan
suatu teknik yang sangat bermanfaat untuk membangun ketrampilan penilaian diri
siswa. Teknik tersebut meliputi penggunaan suatu contoh bagian pekerjaan untuk
membantu siswa menilai diri mereka sendiri, dan dapat dilakukan dengan beberapa
tahap yang berbeda sepanjang proses pembelajaran, yakni:
a. Menunjukan pada siswa contoh
bagian pekerjaan dan membandingkan dengan tujuan yang telah ditetapkan.
b. Menggunakan model sebagai
petunjuk untuk mengembangkan, memperbaiki, dan memodifikasi pekerjaan siswa.
c. Menggunakan model sebagai
pembanding pekerjaan siswa.
2. Questioning skills
Strategi ini
merupakan bagian dari proses untuk mendorong siswa terpikir pada semua
tingkatan berpikir, mulai dari pengetahuan dasar sampai evaluasi dan penilaian
secara analisis
3. Grafhic organizers
Strategi ini merupakan
salah satu teknik untuk membantu siswa menjadi mahir dan cakap dalam
merefleksikan pekerjaan mereka.
4. Reflection as a process for
closing the learning gap
Strategi
ini merupakan suatu proses untuk mengatasi kesenjangan belajar. Sedangkan
keterampilan untuk mengatasi kesenjangan belajar memerlukan pemahaman yang
jelas tentang tujuan pembelajaran dan kriteria sukses.
Menurut
Paul Black dan Dylan Wiliam (1998), ada hal-hal yang harus dilakukan guru untuk
memberikan kesempatan kepada siswa dalam melakukan penilaian diri. mereka
menganjurkan kepada guru untuk melakukan hal berikut:
a. Membagikan kriteria pada siswa
b. Tujuan belajar yang jelas (hasil
belajar/intensi)
F. MANFAAT PENILAIAN DIRI
Penilaian
diri dapat memberikan beberapa manfaat baik bagi siswa maupun bagi guru itu
sendiri.
Keuntungan bagi siswa yaitu:
1.
Siswa menjadi bertanggung jawab terhadap
belajarnya sendiri
2.
Siswa dapat menetapkan langkah – langkah
berikutnya dalam belajar.
3.
Siswa
merasa aman tentang sesuatu yang tidak benar.
4.
Meningkatkan
harga diri siswa dan menjadi sesuatu yang positif
5.
Siswa terlibat secara aktif dalam proses
pembelajaran
6.
Siswa menjadi lebih bebas dan
termotivasi.
Keuntungan bagi guru
yaitu:
1.
Ada suatu pergesaran tanggung jawab dari
guru ke siswa
2.
Pelajaran lebih efisisen jika para siswa
termotivasi dan mandiri
3.
Umpan balik membantu guru
mengidentifikasi kemajuan siswa
4.
Guru dapat mengidentifikasi langkah –
langkah berikutnya untuk suatu grup/ individu.
5.
Terjadi persepsi antara sisawa dan guru,
siswa menjelaskan strategimaka guru mengidentifikasi proses berfikir
6.
Pelajaran
lebih efisien memboplehkan tantangan lebih besar
DAFTAR PUSTAKA
Sudrajat, Akhmad. 2008. Penilaian Hasil Belajar. http://akhmadsudrajat.wordpress.com. (Diakses 12 Desember 2012).
Mardapi, Dj. dan Ghofur, A, (2004). Pedoman
Umum Pengembangan Penilaian;Kurikulum Berbasis Kompetensi SMA. Jakarta:
Direktorat PendidikanMenengah Umum.
0 komentar:
Posting Komentar