ASEAN TRADE: BENTUK PENJAJAHAN BARU
>> Sabtu, 14 Juli 2012
ASEAN Trade sesuai namanya merupakan pertukaran di
segala bidang, terutama menitikberatkan pada bidang perdagangan di antara
sesama anggota ASEAN dan beberapa negara Asia seperti Cina, Jepang, dan Korea.
Dengan diberlakukannya ASEAN Trade tahun 2014 maka
kelak barang-barang dari luar, khususnya Cina akan membanjiri pasar Indonesia.
Dan seperti yang kita ketahui, produk-produk Cina jauh lebih unggul dari segi
harga dibandingkan produk dalam negeri. Jadi bukan tidak mungkin jika demikian
akan banyak pengusaha dalam negeri yang gulung tikar. Jika banyak industri
dalam negeri yang gulung tikar tentu saja akan berdampak pada tingkat
pengangguran yang meningkat dan kurangnya lapangan kerja yang tersedia. Hal ini
tentunya akan semakin membuat keadaan Indonesia menjadi terpuruk.
Secara tidak langsung hal ini bisa dikatakan sebagai
bentuk penjajahan baru yang lebih modern, dimana produk-produk dari negeri luar
akan menguasai pasar kita sementara kita hanya melihat hal tersebut terjadi
tanpa dapat melakukan apapun di wilayah kita sendiri. Untuk itulah sudah
seharusnya kita menyiapkan diri menyambut ASEAN Trade tahun 2014 mendatang agar
segala hal yang kita khawatirkan dapat kita antisipasi.
Pendidikan ditinjau sebagai salah satu bidang yang
berperan penting dalam mengantisipasi ASEAN Trade tersebut seperti halnya yang
tertulis dalam UU No. 20 tahun 2003 tentang Sisdiknas adalah untuk “ Mewujudkan sistem pendidikan sebagai pranata
sosial yang kuat dan berwibawa untuk memberdayakan semua Warga Negara Indonesia
yang berkualitas, sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang
selalu berubah.”
Membaca visi Sisdiknas tersebut tentunya sudah
sangat tepat untuk mengantisipasi ASEAN Trade yaitu satu diantaranya melalui
jalur pendidikan. Akan tetapi bila melihat pendidikan kita saat ini maka hal
tersebut dirasakan begitu mustahil. Kenapa? Karena dunia pendidikan kita masih
belum berhasil dalam mencetak para generasi muda kaum intelektual yang
berkompetensi sehingga mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu
berubah seperti yang diharapkan oleh Sisdiknas tersebut.
Banyak sekali para peserta didik yang begitu
menyelesaikan suatu jenjang pendidikan malah tidak dapat mengimplementasikan ilmu
yang didapatkannya tersebut di dalam kehidupan nyata. Hal ini jugalah yang
mengakibatkan banyaknya sarjana-sarjana Indonesia yang berakhir menjadi
pengangguran karena tidak dapat untuk menembus bursa kerja. Untuk itulah tugas
pemerintah selanjutnya yaitu menyiapkan peserta didik yang siap pakai yakni
bukan hanya dapat menguasai materi yang di ajarkan dibangku sekolah dan kuliah,
namun juga dapat mengimplementasikannya dalam dunia nyata yang penuh tantangan
tersebut.
Dan kembali kepada ASEAN Trade, tugas bagi kita yang
masih bergelut dalam pendidikan untuk menyikapinya yakni dengan belajar dengan
giat dan bersungguh-sungguh agar kelak setelah sampai di dunia nyata kita dapat
membuat sebuah inovasi baru bukan hanya tinggal diam menyaksikan bangsa kita
kembali dijajah. Dan ASEAN Trade sendiri
bergantung pada kesiapan kita. Apakah akan menjadikannya sebagai peluang maupun
ancaman. Untuk itulah yang dapat kita lakukan saat ini adalah mempersiapkan
diri sebaik-baiknya untuk menyambut ASEAN Trade 2014, khususnya di dalam dunia pendidikan
karena kita merupakan calon-calon pendidik yang berperan penting dalam membuat
perubahan besar kedepannya bagi bangsa ini.
0 komentar:
Posting Komentar