[Laporan Praktikum Anatomi & Fisiologi Tumbuhan] JARINGAN PADA AKAR DAN BATANG MONOKOTIL & DIKOTIL
>> Selasa, 16 April 2013
ABSTRAK
Tumbuhan angiosperma
terbagi atas tumbuhan dikotil dan monokotil dimana keduanya memiliki perbedaan
dan ciri khusus. Pada pengamatan batang dan akar dikotil memiliki banyak
perbedaan. Pada batang dikotil berkas pengangkutnya tersusun rapi sedangkan
monokotilnya tersebar. Berbeda halnya dengan berkas pembuluh pada akar dikotil
maupun monokotil yang sama-sama tersusun rapi dalam endodermis. Tipe berkas
pengangkut pada batang monokotil kolateral tertutup sedangkan batang dikotil
memiliki tipe kolateral terbuka karena adanya kambium sebagai penghubung berkas
pengangkutnya. Adapun Zea mays
termasuk tumbuhan monokotil dan Arachis
hypogea dan Arthocarpus integra termasuk tumbuhan dikotil.
Kata
kunci: Jaringan,
monokotil, dikotil
PENDAHULUAN
Latar
Belakang
Dialam angiosperma terdapat dalam jumlah yang sangat
melimpah. Angiosperma tersebut dikelompokkan kedalam dua kelompok besar yakni
kelompok monokotil yaitu tumbuhan berkeping satu dan dikotil yaitu tumbuhan
berkeping dua. Masing-masing kelompok tumbuhan tersebut memiliki ciri khusus
yang menjadi ciri khas yang membedakan anggota dari masing-masing kelompok
tersebut. Adapun beberapa perbedaan tersebut terletak pada struktur anatomi
batang maupun akar dari masing-masing kelompok tumbuhan angiosperma tersebut. Untuk
dapat lebih membedakan antara struktur anatomi dari batang dan akar tumbuhan
monokotil dan dikotil maka dilakukanlah praktikum jaringan akar dan batang
monokotil dan dikotil ini. Diharapkan setelah melakukan praktikum ini praktikan
dapat dengan mudah membedakan struktur anatomi dari tumbuhan monokotil dan
dikotil dan juga dapat melihat dengan jelas ciri khas yang membedakan jaringan
pada dua kelompok dari tumbuhan angiosperma tersebut.
Dasar
Teori
Dengan sekitar 275.000 spesies yang telah diketahui, sejauh ini
angiosperma merupakan kelompok tumbuhan yang paling beraneka ragam dan paling
luas. Para ahli membagi angiosperma menjadi dua kelas : monokotil, dinamai
demikian karena kotiledonnya (keping atau daun biji) hanya ada satu dan
dikotil, yang memiliki dua kotiledon (campbell,2003).
Jaringan
adalah sekelompok sel yang mempunyai struktur dan fungsi yang sama. Pada awal
perkembangan tumbuhan, semua sel melakukan pembelahan diri. Namun, pada
perkembangan lebih lanjut, pembelahan sel hanya terbatas pada jaringan yang
bersifat embrionik. Jaringan yang bersifat embrionik adalah jaringan meristem
yang selalu membelah diri. Pada korteks batang terjadi pembelahan tetapi
pembelahannya sangat terbatas. Sel meristem tumbuh dan mengalami spesialisasi
membentuk berbagai macam jaringan (Badar, 2011).
Jaringan menurut
fungsinya dibedakan menjadi dua yaitu jaringan muda atau meristem dan jaringan
dewasa atau permanen (Kimball, 1992).
Akar merupakan bagian tubuh tumbuhan sebelah bawah,
biasanya berkembang dibawah permukaan tanah meskipun adapula akar yang tumbuh
di udara (seperti halnya batang ada pula yang tumbuh dibawah permukaan tanah).
Susunan dan perkembangan jaringan primer akar dan batang dapat dibedakan dengan
jelas misalnya perkembangan epidermisnya. Pada tumbuhan berbiji, xylem akar
primer bersifat eksarch dan xilem batang bersifat endarch. Xilem dan floem
diakar muda membentuk berkas pengangkut yang tersusun berseling, sedang pada
batang membentuk berkas pengangkut yang tersusun secara kolateral, bikolateral,
atau konsentris. Pada akar tidak dijumpai bangunan yang serupa daun,
cabang-cabangnya terbentuk dari bagian yang telah dewasa (bukan dikuncup sperti
pada batang), tidak mempunyai stomata tetapi mempunyai tudung akar yang tidak
ada persamaannya pada batang. Berdasarkan asal pembentukannya, ada dua tipe
akar yaitu akar primer dan akar adventif. Akar primer terbentuk dari bagian
ujung embrio (koleoriza) dan dari perisikel, sedang akar adventif berkembang dari
bagian akar yang telah dewasa selain perisikel atau dari bagian tubuh yang lain
misalnya dari batang atau daun (Soerodikoesoemo,1993).
Akar
monokotil dan dikotil ujungnya dilindungi oleh tudung akar atau kaliptra, yang
fungsinya melindungi ujung akar sewaktu menembus tanah, sel-sel kaliptra ada
yang mengandung butir-butir amylum, dinamakan kolumela.
Fungsi
Akar
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
a. Untuk menambatkan tubuh tumbuhan pada tanah
b. Dapat berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan
c. Menyerap air dam garam-garam mineral terlarut
Anatomi Akar
Pada akar muda bila dilakukan potongan melintang akan terlihat bagian-bagian dari luar ke dalam.
a. Epidermis
b. Korteks
c. Endodermis
d. Silinder Pusat/Stele
a.
Epidermis
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
Susunan sel-selnya rapat dan setebal satu lapis sel, dinding selnya mudah dilewati air. Bulu akar merupakan modifikasi dari sel epidermis akar, bertugas menyerap air dan garam-garam mineral terlarut, bulu akar memperluas permukaan akar.
b. Korteks
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
Letaknya langsung di bawah epidermis, sel-selnya tidak tersusun rapat sehingga banyak memiliki ruang antar sel. Sebagian besar dibangun oleh jaringan parenkim.
c.
Endodermis
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
Merupakan lapisan pemisah antara korteks dengan silinder pusat. Sel-sel endodermis dapat mengalami penebalan zat gabus pada dindingnya dan membentuk seperti titik-titik, dinamakan titik Caspary. Pada pertumbuhan selanjutnya penebalan zat gabus sampai pada dinding sel yang menghadap silinder pusat, bila diamati di bawah mikroskop akan tampak seperti hutuf U, disebut sel U, sehingga air tak dapat menuju ke silinder pusat. Tetapi tidak semua sel-sel endodermis mengalami penebalan, sehingga memungkinkan air dapat masuk ke silinder pusat. Sel-sel tersebut dinamakan sel penerus/sel peresap.
d.Silinder
Pusat/Stele
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim (Angga, 2009).
Silinder pusat/stele merupakan bagian terdalam dari akar.
Terdiri dari berbagai macam jaringan :
- Persikel/Perikambium
Merupakan lapisan terluar dari stele. Akar cabang terbentuk dari pertumbuhan persikel ke arah luar.
- Berkas Pembuluh Angkut/Vasis
Terdiri atas xilem dan floem yang tersusun bergantian menurut arah jari jari. Pada dikotil di antara xilem dan floem terdapat jaringan kambium.
- Empulur
Letaknya paling dalam atau di antara berkas pembuluh angkut terdiri dari jaringan parenkim (Angga, 2009).
Fungsi
batang antara lain sebagai berikut :
a. Mendukung tubuh tumbuhan.
b. Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
c. Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.
Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang tumbuh di atas tanah dan di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tanaman jahe. Batang tumbuhan tersusun dari tiga sistem jaringan, yaitu:
a. epidermis
b. korteks
c. Endodermis
a. Mendukung tubuh tumbuhan.
b. Sebagai alat transportasi air, mineral, dan bahan-bahan makanan.
c. Merupakan tempat tumbuhnya cabang, daun, dan bunga.
Struktur batang lebih kompleks dibandingkan dengan akar. Batang ada yang tumbuh di atas tanah dan di bawah tanah. Batang yang tumbuh di dalam tanah berfungsi untuk menyimpan cadangan makanan, misalnya pada tanaman jahe. Batang tumbuhan tersusun dari tiga sistem jaringan, yaitu:
a. epidermis
b. korteks
c. Endodermis
(Badar,
2011).
MASALAH
Struktur
Anatomi Batang Dikotil
1. Bagaimana sistem
jaringan pada batang dikotil?
2. Bagaimana tipe
berkas pengangkut pada batang dikotil?
Struktur
Anatomi Batang Monokotil
1. Bagaimana sistem
jaringan pada batang monokotil?
2. Bagaimana sistem
berkas pengangkut pada batang monokotil?
Struktur
Anatomi Akar Monokotil dan Dikotil
1. Bagaimana sistem
jaringan pada akar tumbuhan?
2. Bagaimana tipe
berkas pengangkut pada akar tumbuhan?
Pengamatan
preparat segar
1. Bagaimana sistem
jaringan pada akar tumbuhan?
2. Bagaimana tipe
berkas pengangkut pada akar tumbuhan?
TUJUAN
Preparat
awetan (Struktur Anatomi Batang Dikotil,
Struktur Anatomi Batang Monokotil, Struktur Anatomi Akar Monokotil dan Dikotil)
Adapun tujuan praktikum
ini adalah mempelajari sistem jaringan, tipe berkas pengangkut, dan tipe stele pada
batang dikotil dan monokotil serta pada akar monokotil dan dikotil.
Pengamatan preparat segar
Pada pengamatan
preparat segar bertujuan mengamati slide awetan akar dan batang tumbuhan
monokotil dan dikotil kemudian membuat preparat segar dengan menggunakan
tumbuhan dikotil dan monokotil yang ada disekitar kampus. Setelah itu mengamati
preparat seperti yang telah dilakukan pada preparat awetan sebelumnya.Dan yang
terakhir membandingkan hasil pengamatan dari slide awetan dan preparat segar
dengan referensi.
MATERIAL
DAN METODA
Waktu
dan Tempat
Melaksanakan praktikum Jaringan
pada Akar dan Batang Monokotil dan Dikotil ini di Laboratorium FKIP
Pendidikan Biologi pada hari Sabtu, 24 Maret 2012 dari pukul 07.30 hingga pukul
09.30 WIB.
Alat
dan Bahan
Praktikum ini menggunakan alat antara lain mikroskop,
pinset, silet, pipet tetes, beaker glass, kaca objek dan kaca penutup. Dan
menggunakan bahan yaitu air, preparat awetan batang monokotil (Zea mays), preparat awetan batang
dikotil (Arachis hypogea), preparat
awetan akar monokotil (Zea mays), dan
preparat awetan akar dikotil ( Arachis
hypogea). Sedangkan tumbuhan yang digunakan sebagai preparat segar meliputi
akar Zea mays (monokotil) dan akar Arthocarpus integra (dikotil).
Cara
Kerja
1.
Pengamatan Preparat Awetan (batang monokotil (Zea mays), batang dikotil (Arachis
hypogea), akar monokotil (Zea mays),
dan akar dikotil ( Arachis hypogea)).
Mula-mula memeriksa dengan pembesaran lemah untuk
mengamati susunan jaringan yang terdapat pada batang. Kemudian membesarkan satu
sektor dan irisan tersebut dengan pembesaran kuat. Kemudian menggambar hasil
dari pengamatan yang telah dilakukan dengan memberi keterangan pada
bagian-bagian gambar tersebut. Setelah itu menyebutkan tipe berkas pengangkut
dan tipe stele masing-masing tanaman.
2.
Pengamatan Preparat Segar (akar Zea mays (monokotil)
dan akar Arthocarpus integra
(dikotil))
Perwakilan kelompok mencari tanaman monokotil dan
dikotil yang ada disekitar kampus. Kemudian mengambil bagian akar tanaman
tersebut dan mencucinya dengan air hingga bersih. Selanjutnya menyayat tipis
akar segar tersebut dengan menggunakan silet. Kemudian mengamati preparat akar
segar tersebut dibawah mikroskop untuk melihat struktur anatominya. Lalu
menggambar hasil pengamatan tersebut dengan pembesaran yang ada serta memberi
keterangan pada bagian-bagiannya.
PENGAMATAN
PENGAMATAN
PREPARAT AWETAN
|
|
1.
Preparat awetan : Batang Zea mays
Perbesaran
: 4 x 10
|
2.Preparat
awetan: Batang Arachis hypogea
Perbesaran:
4 x 10
|
Gambar 1: Struktur
Anatomi Batang Monokotil
|
Gambar 2: Struktur
Anatomi Batang Dikotil
|
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :
1.
Epidermis
2.
Korteks
3.
Berkas Pengangkut
Tipe:
Batang Monokotil Kolateral Tertutup
|
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya:
1.
Epidermis
2.
Korteks
3.
Berkas Pengangkut
Tipe:
Batang Dikotil Kolateral Terbuka
|
PENGAMATAN
PREPARAT AWETAN
|
|
3.
Preparat awetan: Akar Zea mays
Perbesaran : 4 x 10
|
4.
Preparat awetan: Akar Arachis hypogea
Perbesaran : 4 x 10
|
Gambar 3: Struktur
Anatomi Akar Monokotil
|
Gambar 4: Struktur
Anatomi Akar Dikotil
|
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :
1.
Epidermis
2.
Xylem
3.
Floem
4.
Korteks
|
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :
1.
Epidermis
2.
Berkas Pengangkut
3.
Korteks
|
PENGAMATAN
PREPARAT SEGAR
|
|
5.
Preparat Segar: Akar Zea mays
Perbesaran: 4 x 10
|
6.
Preparat Segar: Akar Arthocarpus
integra
Perbesaran: 4 x 10
|
Gambar 5: Struktur
Anatomi Akar Monokotil
|
Gambar 6: Struktur
Anatomi Akar Dikotil
|
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :
1.
Epidermis
2.
Berkas Pengangkut
3.
Korteks
|
Dari
hasil pengamatan yang dilakukan dapat dilihat bagian-bagiannya :
1.
Epidermis
2.
Korteks
3.
Berkas Pengangkut
|
PEMBAHASAN
Pada praktikum tentang jaringan pada akar dan batang
monokotil dan dikotil ini bertujuan untuk mengetahui sistem jaringan, tipe
berkas pengangkut maupun tipe stele dari tumbuhan dikotil maupun monokotil.
Praktikum ini menggunakan preparat awetan akar dan batang Zea mays untuk monokotil dan awetan akar dan batang Arachis hypogea untuk tumbuhan
dikotilnya. Sedangkan untuk pengamatan preparat segarnya kelompok kami
menggunakan akar Zea mays untuk perwakilan tumbuhan monokotil sedangkan untuk
tumbuhan dikotilnya menggunakan akar Arthocarpus
integra.
Pada pengamatan preparat batang Zea mays dengan perbesaran 4 x 10 terlihat adanya epidermis,
korteks, dan berkas pengangkut. Begitu pula pada pengamatan preparat batang Arachis hypogea terlihat bagian yang
sama pula pada perbesaran yang sama yaitu epidermis, korteks, dan berkas
pengangkut.
Struktur
Anatomi Batang Monokotil Struktur
Anatomi Batang Dikotil
Keterangan:
1.Epidermis
2. Korteks
3. Berkas pengangkut
|
1. Epidermis
2. Korteks
3. Berkas Pengangkut
Hal tersebut kurang sesuai dengan literatur yang
diperoleh dimana seharusnya terdapat beberapa bagian penyusun yang berbeda
antara sistem jaringan pada monokotil dan dikotil. Kekurangan hasil pengamatan
ini dapat terjadi dikarenakan kelalaian praktikan maupun karena keterbatasan
media seperti terbatasnya perbesaran pada mikroskop sehingga pengamatan yang
diperoleh kurang atau bahkan sangat tidak mendetail.
Dan jika melihat gambar dari hasil pengamatan yang
dilakukan pada batang Zea mays
terlihat susunan berkas pengangkut yang tersebar. Sedangkan susunan berkas
pengangkut yang ada pada batang Arachis
hypogea sudah lebih teratur dan
tersusun. Adapun tipe ikatan pembuluh pada batang dikotil yaitu tipe kolateral
terbuka, artinya diantara xylem dan floem tedapat kambium yang berfungsi
menjadi penghubung keduanya. Sedangkan tipe pembuluh pada batang monokotil
yaitu tipe kolateral tertutup karena tidak adanya kambium sistem jaringannya.
Pada pengamatan akar monokotil dengan menggunakan
akar dari Zea mays maka dapat dilihat
bagian epidermis, xylem, floem, dan korteks. Begitu pula pada pengamatan akar
dikotil menggunakan akar Arachis hypogea juga dapat dilihat bagian epidermis, berkas
pengangkut, dan korteksnya. Jadi dari
pengamatan tersebut belum dapat dibedakan dengan jelas penyusun sistem
jaringan yang membedakan antara dikotil dan monokotil. Hal ini mungkin
dikarenakan kelalaian praktikan dalam mengamati preparat yang ada.
Struktur
Anatomi Akar Monokotil Struktur
Anatomi Akar Dikotil
1. Epidermis
2. Berkas pengangkut
3. Korteks
|
2. Xylem
3. Floem
4. Korteks
Berbeda halnya bila
dibandingkan dengan literatur yang ada, pada gambarnya lebih jelas terlihat
perbedaan penyusun sistem jaringan pada akar dikotil maupun monokotilnya. Dan
untuk akar monokotil maupun dikotil
berkas pengangkutnya tersusun teratur. Hal tersebut sesuai dengan
pernyataan Campbell.
Untuk pengamatan dengan menggunakan preparat segar
digunakan akar Zea mays pada
pengamatan untuk jaringan monokotil dan akar akar Arthocarpus integra pada pengamatan untuk jaringan dikotilnya.
Struktur
Anatomi Akar Monokotil Struktur
Anatomi Akar Dikotil
1.Epidermis
2. Korteks
3. Berkas pengangkut
|
1. Epidermis
2. Berkas Pengangkut
3. Korteks
Berdasarkan gambar hasil pengamatan preparat segar
dari tumbuhan monokotil dan dikotil tersebut maka belum bisa dibedakan dengan
jelas antara sistem jaringan monokotil dan dikotil diatas dikarenakan kedua
tumbuhan tersebut memiliki sistem jaringan yang sama (tidak ada perbedaan
sedikit pun) yakni epidermis, korteks, dan berkas pengangkut. Hal ini karena
kekurangtelitian praktikan dalam mengamati preparat dan juga menyiapkan
preparat kurang tipis sehingga sistem jaringan yang terlihat masih sulit untuk
dibedakan. Selain itu letak berkas pengangkut pada Zea mays dan Arthocarpus
integra teratur dalam lingkaran.
KESIMPULAN
DAN REKOMENDASI
Dari hasil pengamatan yang dilakukan diketahui
adanya perbedaan sistem jaringan penyusun pada batang dan akar tumbuhan
monokotil dan dikotil. Pada tumbuhan dikotil menggunakan Arachis hypogea untuk preparat awetannya sedangkan untuk preparat
awetan monokotil menggunakan Zea mays.
Untuk preparat segar pada tumbuhan dikotil menggunakan Arthocarpus integra sedangkan tumbuhan dikotil menggunakan Zea mays. Berkas pengangkut pada batang
monokotil tersebar sedangkan dikotil tersusun rapi. Berbeda dengan berkas pengangkut
pada akar monokotil maupun dikotil dimana keduanya sama-sama tersusun secara
teratur. Dan tipe pembuluh pada batang monokotil yaitu tipe kolateral tertutup
yaitu tidak memiliki kambium sedangkan pada tumbuhan dikotil memiliki kambium
yang menghubungkan antara xylem dan floem sehingga tipe berkas pengangkutnya
merupakan tipe kolateral terbuka.
DAFTAR
PUSTAKA
Angga. 2009. Perbedaan Dikotil dan Monokotil. http://anggachip.blogspot.com. (Diakses
30 Maret 2012).
Badar. 2011. Struktur dan Fungsi Jaringan. http://badartheking.blogspot.com. (Diakses
30 Maret 2012).
Campbell. 2003. Biologi.
Jakarta: Erlangga.
Kimball, J.W. 1998. Biologi. Jakarta: Erlangga.
Soerodikoesoemo, Wibisono.1993.Anatomi dan Fisiologi Tumbuhan. Jakarta:Penerbit
Universitas
Terbuka,Depdikbud.
LAMPIRAN
1. Apakah
perbedaan letak jaringan pada tumbuhan monokotil dan dikotil baik pada akar
maupun batang?
Perbedaan laetak jaringan pada tumbuhan
monokotil dan dikotil:
Batang
Dikotil:
berkas pembuluh tersusun dalam 1 lingkaran sehingga korteks terdapat di bagian
luar lingkaran dan empulur dibagian dalam lingkaran. Xilem tersusun dibagian
dalm lingkaran. Diantara floem dan xilem terdapat kambium.
Monokotil
: epidermisnya memiliki dinding sel yang tebal, terdapat jaringan skelerenkim
yang merupakan kulit batang, ikatan pembuluh menyebar pada seluruh batang,
ikatan pembuluh floem berdampingan dengan xylem, tidak twrdapat kambium.
Akar
Dikotil
: xilem mengumpul dibagian tengah silinder pusat, tersusun seperti bentuk
bintang.
Monokotil
: xilem dan floem letaknya berselang-seling.
2. Bagaimana
air masuk ke dalam xilem?
Air
masuk ke xylem, melalui jaringan epidermis akar, kemudian bergerak diantara
jaringan korteks, kemudian air melewati jaringan endodermis untuk memasuki
stele dan akhirnya masuk ke xylem.
3. Jelaskan
bagaimana air masuk ke dalam xilem melalui beberapa jaringan akar!
Air
masuk ke jaringan pada rambut akar kemudian masuk ke jaringan korteks yang
berlapis-lapis kemudian menuju kejaringan endodermis kemudian menuju kejaringan
perisikel dan akhirnya ke berkas pembuluh kayu atau xylem.
4. Bagaiman
hasil pengamatan pada preparat segar dengan slide awetan?
Pada
preparat segar dan slide awetannya pada tumbuhan monokotil terlihat letak
jaringan pengangkutnya yang tidak teratur dan tersebar serta untuk tumbuhan
dikotil terlihat letak jaringan pengangkutan yang teratur dalam lingkaran.
0 komentar:
Posting Komentar