[RESUME GENETIKA] REGULASI PADA EUKARIOT
>> Selasa, 16 April 2013
Pengaturan eukariot lebih kompleks daripada pengaturan ekspresi gen pada
prokariot. Pada eukariot pada level organisme, terdapat perbedaan-perbedaan.
Bahkan perbedaan itu juga tampak pada sel-sel yang memiliki morfologi dan
fungsi yang berbeda, seperti sel saraf, sel otot dan sel tulang. Padahal
keseluruhan sel berasal dari satu sel, yaitu zigot yang sama. Dengan demikian,
maka seluruh sel memiliki DNA yang sama. Yang menarik adalah keanekaragaman
tersebut diperkirakan berasal dari perbedaan ekspresi gen pada waktu dan tempat
yang sama.
Pada eukariot, kita ketahui bahwa hormon dapat merangsang ekspresi sekelompok gen. Sebagai tambahan, kita
juga mengetahui bahwa gen-gen regulatori juga dilibatkan dalam
pengontrolan pola-pola diferensiasi. Dalam beberapa kasus, kita ketahui bahwa
elemen-elemen regulatori disebut sebagai "enhancers" dan
"silencers" yang
mengatur ekspresi gen dari promoter terdekatnya. Akan tetapi, pertanyaan
tentang bagaimana enhancer dan silencer bekerja dalam mengontrol ekspresi gen masih menjadi pertanyaan tantangan bagi
ahli genetik saat ini.
Menurut Yuwono (2008), ekspresi gen pada eukariot meliputi
regulasi pada level pre-transkripsi, transkripsi, pasca transkripsi, dan
translasi. Sedangkan menurut Gardner dkk (1991) regulasi kerja gen eukariot
diperkirakan terjadi pada level transkripsi,
pemrosesan pre-RNAd, transport RNAd, stabilisasi RNAd, translasi, pemrosesan
protein post-translasi, stabilitas protein, dan fungsi enzim. Namun data-data
yang ada pada saat ini menunujukkan bahwa ekspresi gen pada dasarnya diregulasi pada level transkripsi dan pemrosesan
pre-RNAd, karena keduanya memiliki efek terbesar terhadap fenotip suatu makhluk
hidup.
Gen-gen eukariotik diregulasi oleh elemen-elemen promoter yang terletak upstream (5') dari tapak inisiasi transkripsi
dengan pola yang mirip dengan regulasi gen-gen prokariotik. Gen-gen
eukariotik juga diregulasi oleh elemen-elemen cis-acting yang lebih jauh yang
disebut enhancer dan silencer.
Seperti namanya, enhancer meningkatkan transkripsi dan silencer menurunkan transkripsi gen-gen yang diregulasi. Dari
keduanya yang lebih umum dan telah lebih banyak diketahui adalah karakteristik
enhancer.
Enhancer merupalan elemen yang relatif besar, lebih dari 100 bp.
Kadang-kadang memiliki sekuen yang memiliki aktivitas enhancer bagi diri mereka
sendiri. Sebagian besar enhancer berfungsi dalam kompleks atau bagian kerja
suatu jaringan, sehingga mereka lebih sering hanya berfungsi untuk meningkatkan
transkripsi gen-gen pada jaringan target
spesifik (jaringan yang produk gen-gennya dibutuhkan).
Banyak enhancer telah
dikarakterisasikan memainkan peranan kunci dalam regulasi ekspresi gen. Karakter
enhancer yang jelas adalah mereka memiliki spesifitas jaringan. Contohnya dapat
dilihat pada enhancer yang berlokasi pada intron kompleks gen rantai berat
imunoglobulin pada ayam. Enhancer terletak diantara
gen β-hemoglobin dan gen €-hemoglobin; enhancer tersebut merangsang transkripsi gen €-globin
selama perkembangan embrionik dan merangsang transkripsi gen β-globin saat dewasa. Spesifisitas
enhancer pada jaringan ini sangat mengagumkan, namun belum diketahui dasar
molekuler spesifisitas ini. Diperkirakan, spesifitas jaringan berasal dari
interaksi antara sekuen enhancer dengan aktivator yang hanya terdapat dalam sel
pada gen yang akan diekspresi tersebut.
0 komentar:
Posting Komentar